Mimpi Pemuda Sambas Raih LPDP
- Andhika Dewantara
- Mar 4, 2017
- 4 min read

Menembus ke belahan Jawa bagian Barat tepatnya di Kota Bandung yang diselimuti hawa sejuk dan diwarnai oleh keragaman kuliner,budaya dan wisatanya, bercengkramalah saya melalui media sosial dengan Atem seorang pemuda kabupaten Sambas Kalimantan Barat yang juga merupakan awardee beasiswa LPDP(Lembaga Pengelola Dana Pendidikan)untuk menempuh pendidikan Pascasarjana Jurusan Sosiologi di Universitas Padjajaran Bandung.
Ia menuturkan bahwa beasiswa yang diikutinya LPDP merupakan beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional(DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi terbaik di dalam dan di luar negeri. Selain itu ia menyebutkan bahwa beberapa program beasiswa yang dikelola LPDP seperti beasiswa Magister dan Doktor(Beasiswa Pendidikan Indonesia Jalur Reguler),Beasiswa Tesis dan Disertasi,Beasiswa Afirmasi, Beasiswa Afirmasi,Beasiswa Spesialis kedokteran dan Presidential Scholarship dan kemungkinan ada penambahan atau perubahan program beasiswa sesuai kebijakan LPDP.
Atem menjelaskan terkait beasiswa yang diterimanya. “Saya termasuk penerima beasiswa jalur Afirmasi,yakni jalur perlakuan khusus yang diperuntukan untuk mengakomodir masyarakat atau putra-putri Indonesia yang berasal dari daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal ‘;Masyarakat yang mengabdikan diri pada institusi pemerintahan di daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal;Alumni penerima beasiswa bidik misi;Masyarakat berprestasi dari keluarga miskin;Individu yang berprestasi dalam bidang Olimpiade Sains,Teknologi,Olahraga dan Seni/Budaya di tingkat nasional maupun internasional”.Untuk itu ia juga menganjurkan para peminat beasiswa ini untuk selalu melihat syarat dan ketentuan baik beasiswa afirmasi dan regular di website :
1)http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-afirmasi/ untuk afirmasi
2)http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magiste-doktor/ untuk reguler
Ia mengakui bahwa pada awalnya saya tidak ada niat untuk melanjutkan kuliah ke jenjang magister karena keterbatasan biaya,namun setelah mendengar beasiswa LPDP dari teman yang kebetulan terlebih dahulu mendaftar dan dinyatakan lulus.Ia pun langsung berminat untuk mendaftar,dikarenakan LPDP menyediakan program Afirmasi yang jarang dan hampir tidak pernah saya ketahu disediakan oleh penyedia beasiswa lainya.Karena itu sebelum ia lulus sarjana dan masih dalam proses menyusun skripsi. Dengan mengandalkan informasi berantai dan pengalaman teman-teman yang lebih dahulu mendaftar,Ia dapat melengkapi syarat pendaftaran.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa program afirmasi saat itu mendapat keringanan khusus yakni pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi formulir secara manual yang dapat diunduh di website resmi lalu dikirim via POS atau bisa juga dengan cara online,namun saat ini kebanyakan pendaftaran yang ada dilakukan secara online.Sebenarnya untuk melengkapi syarat pendaftaran program afirmasi saat itu tidaklah terlalu rumit dibanding saat ini. Hanya saja kendalanya ialah sulit untuk mendapatkan informasi yang akurat dan ia sendiri masih awam dengan beasiswa LPDP. Setelah semua persyaratan lengkap sudah ia langsung mengirimnya,dan beberapa bulan kemudian ia dinyatakan lolos administrasi yang juga bertepatan dengan sidang skripsinya,namun belum mendapatkan Ijazah.
Seleksi tahap selanjutnya ialah wawancara ,di formulir pendaftaran iamemilih kota Jakarta sebagai tempat wawancara. Tempat wawancara menjadi salah satu persoalan baginya,karena LPDP hanya memfasilitasi pelaksanaan wawancara di kota-kota besar dan baginya untuk menuju Jakarta memerlukan modal yang tidak sedikit,karena berasal dari keluarga yang sederhana,hal tersebut menjadi tantangan sendiri.Untung saja saat itu ia tidak sendirian,ada seorang temanya yang berasala dari daerah dan kondisi ekonomi yang sama juga lolos seleksi, dengan temanya ia mengumpulkan rupiah demi rupiah dengan mengajukan proposal bantuan ke Pemda Kab.Sambas dan Alhamdullilah ada beberapa dosen dari Fakultas FISIP di Universitasnya yang turut mensupport dana untuk mengikuti wawancara LPDP di Jakarta.
Bermodalkan dana yang kami kumpulkan dan surat keterangan lulus Atem dan juga temanya berangkat ke Jakarta. Saat itu seleksi berlangsung dua hari dengan tahapan wawancara dan Leaderless Group Discussion(LGD), kedua itupun yang menurutnya merupakan sesi yang paling menegangkan.Tapi Alhamdulilah ia bisa melewatinya dengan lancar dan setelah itu kurang lebih sebulan iapun dinyatakan lulus menerima beasiswa LPDP.Meskipun ia tidak menyangka bisa lulus karena beberapa teman yang ikut wawancara saat itu juga dinyatakan tidak lulus.”Saya hanya bisa bersyukur dan jelas bangga dan senang tentunya anak kampung seperti saya diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S2 di Universitas ternama di Indonesia” katanya.
Selain itu ia juga berkenan untuk menceritakan suka duka kehidupan perkuliahan S2nya dalam obrolan kami.”Suka dukanya ya?lebih banyak sukanya sih,dan menurut saya tidak ada dukanya yang hanya ada tantangan saja.Sukanya misalnya bertemu dengan orang dari berbagai daerah dengan profesi yang macam-macam jadi tidak hanya berteman dengan sesama mahasiswa freshgraduate saja,tapi juga mahasiswa yang sudah berprofesi,seperti Dosen,Peneliti dan bahkan Menteri.Dari akses informasi juga lebih mudah misalnya untuk bahan bacaan dan referensi jadi lebih gampang dibandingkan dengan pada saat menempuh pendidikan S1. Sedangkan tantanganya seperti iklim belajar yang menuntu kita harus lebih aktif tidak hanya mengharapkan Dosen untuk mendapatkan pengetahuan –pengetahuan,dan juga harus membiasakan hidup di kota yang jauh dari daerah asal” katanya.
Atem juga menjelaskan bahwa setiap penerima beasiswa LPDP atau Awardee masing-masing biasa tergabung dalam kelompok-kelompok persiapan keberangkatan(PK) di masing-masing angkatan. Dalam forum itulah kita dipertemukan dengan awardee dari seluruh indonesia untuk dibekali informasi maupun pengetahuan sebelum menempuh pendidikan di luar maupun dalam negeri selain itu di setiap universitas ataupun regional biasanya juga ada perkumpulan awardee LPDP,baik berupa himpunan organisasi,ataupun keluarga awardee, yang penamaanya bergantung terhadap kebijakan masing-masing perkumpulan. Dalam perkumpulan tersebut juga memiliki program-program baik program sosial maupun edukasi dan lain sebagainya.Sedangkan untuk menghimpun alumni dari awardee beasiswa ini juga mempunyai wadah bernama Mata Garuda, yang memiliki pprogram terkait pengembangan sumber daya manusia khususnya bagi para alumni dan berfungsi sebagai pusat kontribusi alumni untuk pembangunan Indonesia sebagai wujud dharma bhakti atas ilmu dan jiwa kepemimpinan untuk Indonesia.
Sekarang target yang ingin ia capai dalam waktu dekat ini,bisa lulus tepat waktu dan mengabdi kembali ke daerah. Di mana saat ini yang terlintas dipikiranya ialah bisa menjadi salah satu tenaga pengajar di perguruan tinggi yang ada di daerahnya seandainya ia diterima disana dan kemudian akan kembali melanjutkan jenjang pendidikan ke program doktoral.
Sebagai penutup dari obrolan online kamipun,Atem memberikan beberapa tips dan juga pesan kepada para pencari beasiswa di seluruh Indonesia. Ia pun menekankan pada percaya akan kemampuan sendiri,optimis,berorganisasi dan aktif di komunitas sosial, dan penuhi semua persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa terutama LPDP niscaya kalian akan mendapatkan beasiswa tersebut.Satu hal yang ia ingat”LPDP tidak hanya mencari orang-orang cerdas,dan pintar tapi juga orang-orang yang dapat dan mau dikembangkan,maka janganlah sekali-kali sombong atas kemampuanmu”ujarnya.
Catatan Redaksional : Artikel merupakan hasil interview yang dilakukan secara online kepada Atem Awardee Beasiswa LPDP Afirmasi di Universitas Padjajaran,Bandung.
Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
Dream, Plan, and Act Together!
Comments