Fully Funded Scholarship di Negara Transkontinental, Turki
- Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
- Dec 10, 2017
- 2 min read

Muhammad Albar Tasrief atau yang sering dikenal sebagai Albar, pria kelahiran Pinrang, Makasar, Sulawesi Selatan, tepatnya di tanggal 29 Mei 1993, telah mengenyam pendidikan S1-nya di University of Turkish Aeronautical Association, jurusan Aeronautical Science. Sebelumnya Albar sempat menjadi mahasiswa di Universitas Hasanudin jurusan Teknik Perkapalan yang pada tahun 2012 atau sekitar semester 3 memutuskan untuk meng-apply beasiswa Turkey Burslari.
Turkey Burslari adalah beasiswa dari pemerintah Turki yang sifatnya fully funded, dimana akomodasi, uang saku, tiket pesawat PP, dan asrama telah dibiayai oleh pemerintah. Seleksi beasiswa Turkey Burslari hampir sama dengan seleksi beasiswa lainnya. Seleksi berkas (administrasi) yang pertama, berkas dipenuhi secara online melalui laman http://turkeyburslari.gov.tr, setelah itu, jika berkas dinyatakan lolos maka akan mendapat email untuk jadwal wawancara di Kedutaan Besar Turki di Jakarta.
Albar mengatakan pernah meng-apply beasiswa ke negara lain, seperti beasiswa pemerintah Jepang atau yang disebut Monbukagakusho dan beasiswa CIMB Niaga ke Malaysia. Tapi untuk ke Turki sendiri ia hanya mencoba Turkey Burslari. Ia juga mengatakan ada beasiswa lainnya di Turki hanya saja bukan dari pemerintah dan sifatnya tidak fully funded. Saat menempuh pendidikan, awalnya Albar mengalami culture shock dan sedikit sulit beradaptasi dengan budaya, makanan dan bahasa Turki. Tapi ada pepatah yang mengatakan “When you in Rome do what Romans do”, jadi akhirnya ia coba ikuti budaya dan kehidupan sosial di Turki, mencoba aktif bergaul dengan sesama teman-teman kampus, yang kemudian lama kelamaan menjadi nyaman dan tidak ada masalah, katanya.
Sistem perkuliahan di Turki mungkin tidak jauh berbeda dengan Indonesia, yang berbeda adalah pengalaman menjadi international student, dan pengalaman berinteraksi dengan teman kampus dari berbagai negara. Jurusan yang Albar ambil kebetulan programnya full in English jadi ia tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mengikuti pekuliahan, namun Albar juga mempelajari bahasa Turki dengan otodidak karena bahasa Turki sering digunakan saat di luar kelas. Untuk kegiatan mahasiswa juga relatif sama dengan kampus-kampus di Indonesia. Ada senat mahasiswa maupun organisasi mahasiswa lainnya.
Muhammad Albar Tasrief ini termasuk anggota PPI dan pernah menjabat sebagai sekertaris di PPI Ankara periode 2015-2016 dan juga pernah menjadi bagian Divisi penjemputan mahasiswa baru, tamu dan akomodasi atau yang disingkat Matador periode 2014-2016 di PPI Turki.
Ada tips dari Kak Albar buat kita jika suatu saat kita berada di Turki :
Do :
Respect each other,
Learn their language and culture,
And promote Indonesian culture (absolutely!)
Don’t: Spit in public place.
Penulis : Reza Agusti Anningrum
Editor : Oktaviana Afanisa
Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
Reach New Height
Yorumlar