top of page

Dari Tanah Melayu, Yogyakarta, hingga Arab Saudi

  • Writer: Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
    Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
  • Dec 17, 2017
  • 2 min read




Senang rasanya saya akhirnya mendapat kesempatan untuk mewawancarai salah satu anggota PPI dari Arab Saudi. Ialah Rama Rizana, pria asli kelahiran Pekanbaru dan bersuku Minang yang telah mendapat gelar Sarjana Teknik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan studinya ke jenjang pascasarjana dengan menggunakan beasiswa yang berhasil didapatnya dari Pemerintah Arab.

Rama menempuh jenjang S2-nya tersebut di King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) dengan konsentrasi Teknik Transportasi di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Rama menuturkan bahwa di Arab Saudi, semua mahasiswa yang berkuliah di kampus negeri mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang disalurkan melalui Kementrian Pendidikan. Cara pendaftarannya dapat melalui website kampus, yakni www.kfupm.edu.sa. Begitu dinyatakan diterima maka secara otomatis mendapat beasiswa dari kerajaan.

Beasiswa yang diberikan meliputi uang kuliah, uang saku bulanan, asrama, tiket pulang-pergi satu kali dalam setahun (libur summer), fasilitas kesehatan, olahraga, makan yang disubsidi kantin perguruan, buku kuliah, dan bahkan diakhir masa perkuliahan mendapat uang kompensasi penjilidan tesis/disertasi serta uang kargo barang ke tempat asal. Menurutnya, jumlah beasiswa yang diberikan mampu meng-cover seluruh biaya selama hidup di Arab Saudi. Bahkan ia bisa mendapat tambahan jika mengikuti proyek riset dosen atau sekadar kerja part-time di lingkungan kampus. Namun kerja sambilan tersebut tidak bisa dilakukan jika di luar kampus, karena visa yang dimiliki merupakan student visa.

Dalam asrama, ia tinggal berdua dalam satu kamar. Teman sekamarnya pun merupakan warga Indonesia karena pihak kampus memprioritaskan agar satu kamar dihuni oleh mahasiswa yang berasal dari negara yang sama. Jarak asrama/ student housing berada di lingkungan kampus, sehingga untuk berangkat ke kampus hanya dengan jalan kaki.

Untuk S2 ditempuh selama 5 semester. Rama sendiri sudah menempuh kuliah selama 3 tahun, dan sekarang tengah menggarap tesisnya. Ia menambahkan bahwa terdapat perbedaan dari perkuliahan di Indonesia dengan di kampusnya. Perbedaan paling mendasar yaitu di Arab, tiap semester hanya terdapat 3 mata kuliah atau maksimal 4. Dan setiap mata kuliah selalu ada tugas besar, baik itu tugas kelompok (term project), maupun tugas paper/ tulisan ilmiah. Perbedaan yang kedua adalah di dalam konsentrasi kuliah yang diambil paling banyak hanya terdapat 5 mahasiswa saja. Bahkan Rama menyebutkan pernah dalam satu kelas hanya dua orang, sehingga akan lebih efektif dalam menyerap ilmu.

Salut yah, mendengar kisah pemuda Minang yang menggapai mimpinya di negeri nun jauh, Arab Saudi. Selain menuntut ilmu kita disana juga dapat sekalian menunaikan ibadah haji bagi umat Islam.

Terimakasih untuk Rama yang telah membagai pengalamannya bersama Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto. Semoga para pemburu beasiswa yang membaca bisa termotivasi dan lekas menyusul untuk meraih cita-citanya. Amin

Penulis : Nurul Afifah

Editor : Oktaviana Afanisa

Catatan redaksional: artikel merupakan hasil interview melalui aplikasi Whatsapp dengan Rama Rizana, peraih beasiswa pemerintah kerajaan Arab Saudi.


コメント


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

Hubungi Kami 

62-877-3751-4633

Alamat

Purwokerto, Banyumas

Media Sosial

  • facebook-square
  • Twitter Square
  • Instagram - Black Circle
  • youtube-square

Kami Bagian dari

bottom of page