NOTULENSI SCHOTALK #7 SAHABAT BEASISWA CHAPTER PURWOKERTO
- Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
- Apr 22, 2017
- 6 min read

Daftar di Oxford
Mendaftar S1 di Oxford pada dasarnya sama dengan daftar universitas ke luar negeri di tmpt2 lain. Apply online melalui UCAS, suatu agensi resmi yg mengumpulkan semua aplikasi calon mahasiswa yg mau kuliah di kampus di UK. Ketika hendak mendaftar, terlebih dahulu kita harus isi application form, membuat essay/personal statement dan perlu recommendation letter dari 2 guru. Namun untuk mendaftar ke Oxford, sayangnya kita tidak dapat menggunakan nilai raport/UN sebagai syarat kelulusan SMA. Oxford/Cambridge tidak mengakui ijazah SMA Indonesia, jadi perlu ijazah kurikulum international seperti A Level, IB, SAT dan lain sebagainya. Jika kurikulum sekolahnya tidak internasional, melainkan hanya UN, kita dapat mengambil test A Level di sekolah yg memiliki kurikulum A level di sekolahnya. Materi A level sendiri tidak jauh berbeda dengan materi kurikulum SMA Indonesia. Diperlukn juga syarat kefasihan berbahasa inggris berupa nilai TOEFL/IELTS. Untuk Oxford, minimal nilai TOEFL adalah 110 iBT (internet based test) atau IELTS minimal 7. Setelah lulus seleksi dokumen, maka akan ada test masuk/written test. Setelah lolos written test, akan diundang interview via Skype. Jika lolos interview, maka kita akan diterima di Oxford :D.
Untuk apply S2 atau S3, tidak lagi melalui UCAS tapi langsung ke universitas yg bersangkutan. Cara daftarnya kurang lebih sama, yakni lewat online. Lalu untuk S2 perlu membuat personal statement, sedangkan untuk S3 perlu membuat research proposal (proposal tentang riset yg akan dijalani). Perlu surat rekomendasi dari dosen, dan IP/GPA diusahakan diatas 3.5. Nilai TOEFL/IELTS juga diperlukan. Untuk S3 hanya perlu 90/100 utk nilai TOEFL iBT, sedangkan IETLS butuh min. 6. Lalu, seleksi berkas dan interview, jika lolos maka diterima.
Beasiswa di Oxford
In general, beasiswa S1 untuk ke UK itu memang sedikit. Bukan hanya ke Oxford namun ke universitas lain pun sedikit. Beasiswa yang cukup banyak jenis partial scholarship, tapi biasanya mulai berlaku mulai tahun kedua dan seterusnya. Misalnya jika kita berprestasi di tahun pertama, maka tahun keduanya bisa mendapat potongan biaya kuliah 10%-50% (tergantung universitas dan prestasinya). Namun ada beasiswa yang bisa dicoba seperti lewat Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi). Kemudian dapat pula lewat jalur beasiswa Olimpiade Sains Internasional (OSI), diperuntukan bagi peraih medali olimpiade sains ketika SMA. Namun jika kita tidak terjun di dunia olimpiade jangan berkecil hati, karena ada 2 beasiswa lain untuk S1 di Oxford:
1. Oxford Reach Scholarship, beasiswa ini berasal dari universitas Oxford langsung, dengan kuota 1-2 orang bagi seluruh mahasiswa Oxford dari seluruh dunia (worldwide). Info lengkapnya dapat dikunjungi di http://www.ox.ac.uk/admissions/undergraduate/fees-and-funding/oxford-support/reach-oxford-scholarship
2. Jardine Foundation Undergraduate Scholarship, yakni beasiswa dari perusahaan Jardine Matheson (pemilik Astra di Indonesia). Untuk S1, mereka memberikan beasiswa ke 2-3 orang dari Indonesia setiap tahun utk kuliah di Oxford atau Cambridge. Info lebih lanjut mengenai jardine scholarship dapat dilihat disini: http://www.jardines.com/community/jardine-foundation.html
Untuk S2 dan S3, peluang beasiswanya lebih banyak dan biasanya tiap jurusan memiliki channel beasiswanya masing-masing. Full list beasiswa S2 dan S3 di Oxford dapat dilihat disini: http://www.ox.ac.uk/admissions/graduate/fees-and-funding/fees-funding-and-scholarship-search. Ada pula LPDP yang setiap tahun dibuka.
Di UK terdapat program Integrated Master, yang mana S1 dan S2 digabungkan kurikulumnya sehingga dalam waktu 4 tahun saja kita sudah dapat ijazah S2.
Untuk S2-S3, ada yang namanya MRes (Master by research). Jadi, master di UK itu generally hanya 1 tahun. Namun kalau MRes, itu durasinya 2 tahun. Tapi kalau kita MRes dan memutuskan lanjut untuk S3, maka tahun kedua MRes kita dianggap tahun pertama S3 sehingga S3 nya langsung ke tahun ke-2. Namun MRes ada juga sih yg hanya 1 tahun tapi 1 full calendar year, a.k.a 12 bulan. Sedangkan master program yg lain biasanya 9 bulan (1 academic year).
Spesialisasi Subject di Universitas di UK
S1 Oxford sangat terkenal dengan subject social sciencenya seperti PPE (Politics Philosophy and Economics) sedangkan Durham University terkenal untuk Islamic financenya dan Imperial College London terkenal dengan Engineeringnya. Jika ingin tahu lebij lanjut, dapat mencari universitas dengan mengacu pada QS university ranking.
Sistem Pembelajaran
Oxford memiliki sistem pembelajaran yang bernaama tutorial, jadi selain lecture/kuliah umum, dimana 1 dosen menerangkan materi ke 100 mahasiswa lebih, seminggu 2x ada sesi semi-privat yg namanya tutorial. Dalam tutorial ini, 1 dosen akan berdiskusi dengan 2-3 mahasiswa saja, membahas soal-soal latihan tentang materi yg diterangkan di general lecture. Jadi kalau ada yang kita tidak mengerti, kita berkesempatan untuk menanyakan langsung ke dosennya pada tutorial tersebut. Dengan sistem yg seperti ini, maka Oxford ingin memastikan bahwa mahasiswanya benar2 mengerti materi yg diberikan. Selain itu, di Oxford ada library yang besar dan koleksi bukunya super lengkap. Kalau kita perlu buku yg tidak ada di library, cukup bilang dan dalam 3 hari bukunya langsung ada :) Jadi fasilitas belajar disini sangat didukung oleh universitas. Dan karena library yg banyak, tentu kita jadi semangat juga untuk belajar karena suasanya sangat kondusif.
Untuk S3 kurang lebih alasannya sama. Fasilitas riset disini sangat lengkap, dan funding yg diberikan dosen relatif lumayan banyak. Kalau perlu download paper/journal, Oxford memiliki subscription terlengkap ke journal2 dibanding universitas di UK yg lainnya. Kalau di Indonesia, sayangnya subscription journal itu sangat terbatas. Disini juga society lengkap sekali, sehingga apapun minat kita diluar belajar bisa tersalurkan. Any sports society ada, martial art, music, archery, shooting, dan lain sebagainya.
Students Life
Oxford ialah kota yg relatif kecil. Kemana-mana sangat dekat. Ke groceries shop dekat, ke gym/sports center pun dekat. Benar-benar memudahkan kita mengatur waktu. Ketika datang ke UK, culture shock paling significant yang akan dialami adalah british accent orang-orang UK yang awalnya sulit dimengerti. Namun setelah 1-2 bulan membiasakan diri lama-lama terbiasa, karena yang penting jangan takut untuk bicara dengan mereka, semakin sering berkomunikasi maka akan semakin cepat terbiasa.
Kemudian yang kedua adalah makanan, memang pasti rindu dengan masakan Indonesia, yang paling mirip disini paling restoran malaysia atau thailand, kebetulan restoran indonesia di Oxford belum ada.
Masalah cuaca, tentu kita sudah expect disini negara 4 musim, maka most of the time harus pake jaket kalau keluar. Persiapkan diri saja dengan baju-baju hangat sblm berangkat.
Lalu, disini memang seperti yg kita tahu, social lifenya agak liberal/bebas. Tentunya kita tidak mesti mengikuti hal itu, dan orang2 disini pun mengerti kita datang dari negara yg memilik eastern culture sehingga mereka tidak akan memaksakan kita mengikuti gaya bergaul mereka. Di sini orang-orang selalu ke pub/bar, dan itu sudah menjadi tradisi sehari-hari mereka utk nongkrong. Meskipun mereka minum beer dan sebagainya, kita tidak perlu ikutan minum beer, bisa pesan coca cola atau bahkan air putih. Mereka tidak akan menyindir/menghina kita. Asalkan kita bisa open-minded dan respect mereka, mereka akan respect dan menerima kita :)
Pertanyaan
1) Isa Lutfi
- Apa perbedaan antara master by research dan master by course?
- Apakah lulusan D4 punya kesempatan yang sama untuk mengejar S2?
Jawaban:
1)Master by research artinya ada research project yg harus dikerjakan (biasanya durasinya 6-9 bulan), yg menjadi syarat kelulusan.. harus mengumpulkan research report/thesis sbg syarat kelulusan. Sedangkan master by course itu mirip spt S1, datang kuliah dan mengikuti ujian akhir. Ditambah mungkin menulis extended essay, tapi tidak melalui riset.
2)Setau saya beda universitas beda peraturan, jadi mungkin ada kampus di UK yg menerima lulusan D4, ada yg tidak. Untuk di Oxford sendiri saya tidak tahu 100% persis, mohon maaf tidak bisa memastikan mengenai ini
2) Noviani Anggraeni
- Apakah akreditasi kampus menunjang untuk dapat masuk ke universitas oxford?
- Written test dan interview nya seputar apa saja kak?
Jawaban
1. I'm not 100% sure about this.. karena tidak ada statistik resmi nya. menurut saya yg lebih penting adalah IPK/GPA kamu, dan quality dari essay/personal statement kamu dan performance kamu ketika interview.
2. ini utk S1 atau S3 ya? kalo utk S1, test nya itu subject specific jg bergantung sama jurusan yg kamu pilih. Misal, kalo subject engineering maka soalnya ttg math and physics. Begitu juga ketika interview, akan ditanyakan soal2 menyangkut math and fisika.. jadi interviewnya ditanyain soal, bukan ditanyain motivasi dll spt pada umumnya dilakukan kampus lain.
kalo utk S3, lebih ditanyakan motivasi kenapa mau ngelakuin riset yg dilakukan, kenapa ambil riset/jurusan ini, clear motivation is neccesary
3) Tiara Noviani
Apakah di Oxford, fasilitas pendidikan untuk individu-individu yang disabilitas sangat memadai? Misalnya seperti buku braille, bahasa isyarat dll? atau mungkin adakah jurusan Special Education untuk para calon pendidik/guru khusus anak berkebutuhan khusus di tingkat S2? Atau mungkin adakah program training teacher untuk mahasiswa asing yang berkecimpu di jurusan Special Education?
Jawaban:
Fasilitas utk penyandang disabilitas sangat diperhatikan dan dijamin disini.. mulai dari akses ke akomodasi atau library/lecture room, etc.. semua diperhatikan dan dipastikan tersedia. Buku braille saya yakin ada, jikapun tidak ada pasti pihak kampus dengan senang hati menyediakan jika ada yg meminta.
utk program S2/training yg fokus di special needs education, unfortunately spertinya di Oxford tidak menyediakan jurusan/course tsb.. full courses yg ditawarkan di dept. of education di Oxford bisa dilihat disini: http://www.education.ox.ac.uk/courses/
4) Sri fauziah
ka untuk S1 dan S2 yang integrated program, mengenai pembuatan skripsi dan tesis itu bagaimana ka? Apakah lamgsung pada tahun ke empat atau ada perlakuan lain?
Jawaban:
Good question! jadi di akhir tahun ketiga, yg technically adalah tahun akhir S1, akan ada group project dan at the end of it kamu harus nulis project report yg dicompile bareng2 dgn anggota group lain. Di tahun ke4, project nya individual sehingga at the end of it harus menulis project report/thesis sebagai syarat kelulusan.